nulamongan.or.id, Lamongan- Menjelang hari raya Idul Adha, panitia ngaji bareng masjid NU Abdurrahman Wahid datangkan KH. Marzuqi Mustamar (Ketua PWNU Jawa Timur) yang dikemas dalam Ngaji Bareng pada hari Ahad (03/22).
kajian rutin setiap bulan yang di gelar oleh panitian ngaji bareng masjid NU menjadi ikon besar bagi warga NU lamongan, selain menjadi ajang silaturrahmi bersama serta juga menjadi jembatan bersama warga NU Lamongan untuk lebih dekat dan mengenal para kiai-kiai yang ada di Jawa Timur.
sebelum mendatangkan kiai Marzuqi Mustamar, bulan lalu panitia ngaji bareng mendatangkan KH. Ahsan Ghozali, MA selaku Wakil Rais Syuriyah PCNU Tuban, hal ini menunjukan bahwa panitia ngaji bareng benar-benar serius dalam menjadikan ngaji bareng ini sebagai Ikon Masjid NU Abdurrahman Wahid.
Kholid, atau yang akrab kita sapa dengan nama panggilan syeikh kholid selaku ketua panitia pelaksana ngaji bareng ia mengatakan, kegiatan ini tak akan bisa terlaksana tanpa kerjasama panitia bersama.
“saya mengucapkan banyak-banyak trimakasih kepada seluruh panitia ngaji bareng, berhasilnya kegiatan ini bukan semerta-merta kepandaian saya, tapi karena kerjasama kita bersama, saling mendukung, saling mensuport dan saling menginggatkan tentang adanya kekurangan-kekurangan”. Ujar Kholid selaku ketua panitia ngaji bareng.
sementara itu KH. Salim Azhar selaku ketua Rais Syuriyah PCNU lamongan, beliau mengatakan, saya sangat apresiasi besar kepada panitia ngaji bareng masjid NU, semangat kalian menjadikan semangat kami bersama dalam menjaga tradisi amaliyah NU.
“banyak diantara kita ulama’ nya bukan ulama’ NU dan sering menjelek-jelekan NU, mari kita bersama-sama untuk menjaga NU dengan selalu istiqomah, istiqomah dapat diawali dari lahir kita, hati kita serta badan kita” Ujar Kiai Salim Azhar
seiring berjalannya kegiatan ngaji, kiai Marzuqi Mustamar mengajak seluruh masyarakat NU untuk mengetahui bagaimana cara menentukan tanggal ditepatkannya hari raya Idul Adha, beliau mengatakan waktu di indonesia dengan arab itu berbeda, maka kita harus pandai-pandai dalam menyikapinya.
“masalah NU, monggoh tetep nderek NU, ojo manut-manut liyane karena banyak ajaran Nabi yang Haditsnya dihilangkanoleh golongan-golongan lain, sehingga banyak orang-orang awam yang mengikuti mereka tanpa mengetahui dasarannya”. Ujar Kiai Marzuqi Mustamar Ketua PWNU Jawa Timur. (Red)