nulamongan.or.id, Lamongan- K.H. Ahmad Muhtadi adalah anak ke-6 dari KH. Musthofa Kranji ( Pendiri Pondok Pesantren Tarbiyatut Tholabah Kranji). KH. Ahmad Muhtadi dilahirkan pada tahun 1908, beliau merupakan tokoh kharismatik dalam berdakwah dan menyebarkan syiar Islam di kecamatan Paciran Lamongan.
14-15 Mei 2022, diperingati HAUL KH. Ahmad Muhtadi yang ke-74 di Kawasan Yayasan Pendidikan Ma’arif NU AL-MUHTADI. Peringatan HAUL tersebut diawali dengan kegiatan ziarah bersama pada tanggal 14 Mei dan malamnya dilanjutkan dengan kegiatan “Jedoran” serta pada tanggal 15 ditutup dengan Pengajian Akbar yang dihadiri oleh H. Nur Hidayat, M.A. (Wakil Sekretaris Jenderal PBNU) dan Drs. KH. Taufiq Abdul Jalil, M.M. (Ketua Umum Ikatan Alumni Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang).
Jedoran / Tanjidor adalah seni musik yang terdiri 2 jedor dan 8 terbang. Konon dulunya seni musik tersebut dibuat untuk mengirimi seni pencak silat kuntulan yang menurut lisan ke lisan sudah ada sejak tahun 1930-an. Dalam rangkaian HAUL KH. Ahmad Muhtadi kali ini digelar kesenian tersebut yang diisi dengan grup Jedor dari Santri Al-Muhtadi yang berkolaborasi dengan beberapa personil legendaris grup Jedor di sekitar.
Dalam rangkaian pengajian akbar Kiai Taufiq Abdul Jalil menyampaikan sedikit riwayat dari KH. Ahmad Muhtadi, “Kiai Muhtadi ini murid langsung dari KH. Hasyim Asy’ari beliau nyantri semasa dengan abah saya (Kiai Jalil) sekitar tahun 1933”. Tak hanya itu selaku Mauidhoh lainnya perwakilan dari Pondok Pesantren Seblak Jombang H. Nur Hidayat juga menyampaikan bahwa Kiai Muhtadi dahulu menimba ilmu di Seblak dan terkenal sebagai ahli ilmu Falaq. Beberapa penyampaian tentang kisah Kiai Muhtadi tersebut menjadikan kegiatan berjalan dengan hikmat dan lancar.
Beberapa rangkaian kegiatan HAUL memang sengaja diselenggarakan dengan niat hormat dan hikmat HAUL KH. Ahmad Muhtadi serta melestariakan kebudayaan setempat. Diketahui bahwa sosok KH. Ahmad Muhtadi adalah Kiai kharismatik penyebar ilmu agama dan ilmu pengetahuan pada masanya. Banyak kenangan tentang sosok beliau yang tentunya membekas di hati warga Muslim khususnya di wilayah pantura Paciran.
Sudah selayaknya, momentum haul K.H. Ahmad Muhtadi dimaknai dengan kegiatan akbar dengan spirit menumbuhkan jiwa-jiwa ulama yang menjadi tuntunan dan teladan bagi masyarakat. Dan di tahun ini spirit tersebut kembali diawali setelah beberapa tahun kegiatan HAUL hanya dilaksanakan terbatas sebab pandemi covid-19.
“Harapannya kedepan kegiatan seperti ini bisa kembali terlaksana di tahun berikutnya sebagai bentuk hormag kepada guru KH. Ahmad Muhtadi”, ungkap Syauqi panitia kegiatan HAUL KH. Ahmad Muhtadi ke-74. (Habibi)