nulamongan.or.id, Lamongan- mengawali tren positif di tahun 2022, Program Studi pendidikan Agama Islam Universitas Islam Lamongan dengan berkolaborasi dengan Rabithah al-Ma’had al-Islamiyyah (RMI) Kabupaten lamongan akhirnya launcing buku perdana tentang ensiklopedia pesantren kabupaten Lamongan, Rabu (05/22)
Pesantren merupakan pendidikan islam yang tertua di indonesia dengan dibuktikan adanya jejak-jejak pesantren yang ada di wilayah pedesaan, hal ini menjadikan keberadaan pesantren harus tetap dilestarikan baik dari segi budaya ataupun tradisi-tradisi intelektual yang ada pada pesantren.
Kabupaten Lamongan merupakan daerah yang memiliki jumlah pesantrennya kurang lebih 200 pesantren. Hal ini menjadi daya tarik sendiri bagi dosen muda Dr. Winarto Eka Wahyudi, M.Pd.I dalam membimbing mahasiswa Unisla Program studi PAI semester 5 pada matakuliah academic writing untuk menyelesaikan tugasnya menulis pesantren yang ada dilamongan dengan diberi tema “Ensiklopedia Pesantren Kabupaten Lamongan”.
Kegiatan bedah buku ini semakin gayeng karena juga turut dimeriahkan pula oleh Gus Syahrul Munir selaku wakil ketua RMI Jawa Timur, Gus Adib ketua RMI Lamongan, Victor Imaduddin Ahmad Dekan FAI serta para akademisi lainya yang hadir pada waktu beda buku.
Gus Adib yang kita kenal sebagai ketua RMI Lamongan, mengatakan RMI Lamongan sangat mengapresiasi hadirnya buku ensiklopedia pesantren ini, meski masih ada beberapa kekurangan dalam hal penulisan, dan ini sangat wajar, karena penulisnya masih mahasiswa semester 5, akan tetapi hadirnya buku ini juga akan memberikan kita semua wawasan baru bahwa pesantren-pesantren di kota lamongan yang memiliki tradisi masing-masing sesuai dengan lingkungan pesantren.
“Saya sangat mengapresiasi apa yang sudah dihasilkan oleh mahasiswa PAI, akan tetapi tentunya ini masih harus diberikan tambahan lagi terkait sisi-sisi unik pada pesantren yang belum tertulis pada buku ini” Ujar ketua RMI Lamongan Gus Adib.
Sementara itu Dekan Fakultas Agama Islam Victor Imaduddin Ahmad yang kita sapa akrab dengan sebutan pak victor ia menuturkan “ saya sebagai dekan FAI sangat banggah dan bahagia, karena mahasiswa PAI bisa melahirkan buku ensiklopedia pesantren ini, tentunya ini harus tetap dilanjutkan, karena ini merupakan tren positif untuk kemajuan pada diri mahasiswa dalam bidang menulis”.
Dalam wacana lounching buku ensiklopedia pesantren ini, dosen pengampu matakuliah academic writing sekaligus kader muda NU Lamongan Dr. Winarto Eka Wahyudi, M.Pd.I memaparkan isi buku dan menyimpulkan isi buku, tercatat bahwa dari 92 pesantren yang tertulis di kabupaten lamongan rata-rata 50 % jejak kiainya memiliki latar belakang pernah menimbah ilmu di pesantren Langitan, sedangkan 50% lainya tercatat dalam buku, jejak kiainya memiliki latar belakang dari pesantren Jombang, Sarang, Banyuwangi, Surabaya dll.
“Data dari 92 pesantren yang ditulis oleh mahasiswa, dapat kami simpulkan ada 4 pesantren yang masuk kategori tua, baik dari segi usia atau berdirinya, diantaranya yakni pesantren Islamiyyah yang berdiri paa tahun 1774, pesantren Al Balagh laren 1880, pesantren di wilayah turi PP Ta’sisut Taqwa dan pesantren Tarbiyatut Thalabah, Kranji, Paciran”. Ujar Ketua Lakpesdam NU Lamongan.
Buku ensiklopedia pesantren ini tidak hanya berisi pesantren-pesantren tua saja, penulis juga menyajikan beberapa pesantren yang baru berdiri dengan ciri khusus masing-masing, seperti pesantren Darun Nuhat Payaman Solokuro, pesantren ini memiliki ciri khusus yakni unggul dalam bidang kajian Nahwu dan Shorof serta masih banyak pesantren lainya. (Fur)