
nulamongan.or.id, Paciran- Dalam Rangka Memperingati Hari Santri 2021, PCNU Lamongan bekerjasama dengan Teater Sendakala Lamongan, LESBUMI MWC NU Paciran, Pondok Pesantren Isma’liyah Almuhtadi Sendangagung Paciran Lamongan, yang didampingi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lamongan. Kegiatan Bersama ini yakni Pementasan Drama Kolosal yang bertajuk Tema PERLAWANAN DARI LAMONGAN “Sejarah Perjuangan Kyai Muhtadi dalam Resolusi Jihad NU dan Pertempuran 10 November 1945” bertempat di Komplek Pondok Pesantren Isma’liyah Almuhtadi Sendangagung Paciran Lamongan.
Dalam Drama Kolosal ini persembahkan oleh Komunitas SENDAKALA Lamongan, yang di Sutradarai oleh Saipul Apet. Dalam pementasan ini banyak mendapatkan referensi sejarah dari tulisan artikel yang akan diterbitkan menjadi buku oleh Ahmad Syauqi Arif yang berjudul KH Ahmad Muhtadi: Santri Cemerlang Kiai Hasyim Asy’ari dari Pesisir Lamongan
Kegiatan ini dimulai dengan acara seremonial dimulai dengan Pembukaan, dilanjutkan Pembacaan Ayat Suci Al Qur’an serta Mahalul Qiyam lalu dilanjutkan dengan Sambutan-Sambutan
Dalam sambutan nya H. Ahnan Afif perwakilan dari Pengurus Madrasah Al Muhtadi mengucapkan Terimakasih kepada Jajaran dari Dinas Kebudayaan, PCNU Lamongan serta Lesbumi MWC NU Paciran dan Para Pegiat kebudayaan yang telah mengangkat Tema Tentang Sosok K.H Ahmad Muhtadi.
“Suatu kegembiraan dan Kebahagiaan yang tidak pernah terbayangkan sehingga sosok KH. Ahmad Muhtadi bisa di diangkat menjadi Tema Drama kolosal malam ini” terang H. Ahnan
Untuk diketahui, bahwa KH Muhtadi tidak hanya pejuang Kemerdekaan akan tetapi menjadi pejuang agama dan pendidikan.
“Dari sinilah di bawah pohon sawo yang ada di depan kita bersama ini adalah sebagai saksi bisu dalam sejarah pemberangkatan para Santri Pantura, untuk berangkat dalam pertempuran yang Heroik saat 10 November 1945” tambah H. Afnan
Ia menuturkan bahwa acara ini mengajak untuk menapaktilasi keteladanan perjuangan sosok Kiyai yang alim, dan membuktikan bahwa sosok kiai Muhtadi merupakan pejuang kemerdekaan dan pemimpin keagamaan berhaluan ahlu sunnah wal jama’ah an-Nahdliyah.
Sementara itu, Gus Saifullah Abid dalam sambutanya mengatakan kegiatan ini diharapkan mampu menyadarkan memori kolektif masyarakat, sehingga tidak ada klaim sepihak tentang keberadaan dan kiprah Kiai Muhtadi.
Dalam sambutan penutup KH. Syahrul Munir perwakilan dari PP. Lesbumi sekaligus Katib Syuriah PCNU Lamongan menegaskan bahwa sosok KH. Ahmad Muhtadi adalah Ulama yang alim dan cerdas, Beliau pernah mondok di PP Tebuireng yang diasuh oleh KH. Hasyim Asy’ari dan menyelesaikan hafalan AlQur’an hanya dalam waktu satu tahun,
“selain sosok Kiyai yang alim, beliau ini adalah Kiai yang cerdas karena beliau menguasai Ilmu Falak, tidak sembarangan orang yang bisa menguasai Ilmu ini, sehingga pantas lah beliau disematkan menjadi sosok Ulama dan pejuang Bangsa” terang Gus Syahrul dalam sambutan
Perlu di ketahui bahwa KH. Ahmad Muhtadi merupakan Putra ke 6 dari KH. Musthofa dari Pendiri Pondok Pesantren Tarbiyatut Tholabah Kranji yang dilahirkan pada tahun 1908, beliau merupakan tokoh kharismatik dalam berdakwah dan menyebarkan syiar Islam di kecamatan Paciran. K.H. Ahmad Muhtadi salah satu pejuang yang sangat berani dalam mengeluarkan anjuran untuk menentang penjajah. Jiwa dan raga dipertaruhkan demi masyarakat, dengan kiprah pengabdian yang totalitas demi kemaslahatan umat. (Syauqi/Ruri)