nulamongan.or.id, Lamongan- Besiar merupakan kegiatan tahunan yang dilakukan setiap 7 hari setelah Lebaran yang juga biasa disebut (Hari Raya ketupat). Bentuk kegiatan “Besiar” adalah dengan mendaki ke bukit timurnya desa Drajat (Gunung Abang) dengan membawa ketupat yang dimakan bersama di atas bukit tersebut, serta terkadang dibarengi dengan membakar ayam atau lainnya sebagai hidangan pelengkap ketupat, Senin, (09/22).
Sebenarnya, tujuan dari kegiatan Besiar adalah untuk menapak tilasi perjalanan dakwah Sunan Drajat. Para pengiat budaya di Desa drajat melakukannya sebagai bentuk pelestarian tradisi yang sudah ada sejak lama tersebut.
Bertepatan dengan Hari Raya Ketupat 1443 H IPNU IPPNU desa Drajat bersama pemerhati budaya kembali melaksanakan kegiatan Besiar, pasalnya kegiatan tersebut telah lama tidak dilaksanakan oleh masyarakat setempat, padahal budaya tersebut mengandung nilai-nilai kekayaan leluhur yang harus selalu dilestarikan.
“Dengan dilakukannya kegiatan besiar pada tahun ini diharapkan ditahun-tahun berikutnya besiar dapat dijalankan dengan lebih meriah dan kesadaran pelestarian tradisi besiar di Desa Drajat tumbuh pada pemuda-pemuda desa“. Ungkap Hasan sebagai salah satu penggerak kegiatan Besiar kali ini.
Hasan juga menyampaikan bahwa pelestarian kebudayan setempat sangatlah diperlukan sebab kebudayaan memiliki nilai serta corak ciri khas tersendiri sebagai kekayaan bangsa ini.
Walaupun kegiatan tersebut hanya dilaksanakan oleh beberapa orang, akan tetapi kegiatan tersebut berlangsung dengan penuh makna. Sebab, setelah sekian lama tidak dilaksanakan dan baru tahun ini kembali bangkit dilaksanakan yang diprakarsai oleh IPNU IPPNU desa Drajat dan para pemuda Pemerhati Kebudayaan. (Red)