nulamongan.or.id. Lamongan– Siapa yang tidak kenal dengan Benu, petani muda yang bernama asli Nuharto ini adalah seorang aktivis dan tokoh muda NU Lamongan yang inspiratif, baik di kalangan aktivis pergerakan atau kalangan masyarakat umum di kota Lamongan. Tak heran ia didapuk sebagai ketua Lembaga Pengembanga Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Lamogan.
Atas kegigihan dan keuletannya itu, ia pada Jum’at (6/8) di dapuk sebagai duta petani millenal oleh Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia. Benu menekuni dunia pertanian sejak lama, namun mulai ia seriusi sejak tahun 2014 dengan di mulai menanam padi organik, yang pada saat itu masih membantu orang tua. Namun, sejak tahun 2016-2017 ia mulai menggembangkan pertaniannya dengan mencoba menanam berbagai bauh-buahan, dimulai dari melon.
“Buah melon saya rasa adalah buah yang menarik dan menantang, sehingga saya mulai bereksperiman” ungkapnya kepada tim media Centre NU Lamongan.
Selain melon, pria yang tinggal di Dusun Banjaran, Desa Turi, Kecamatan Maduran ini juga mengembangkan berbagai inovasi dan menanam produk-produk pertanian, antara lain padi, cabe, bawang merah, tomat, timun mas dan lain-lain. Seiring dengan berjalannya waktu, pertanian yang ditekuni mantan ketua Cabang PMII Lamongan tahun 2011-2012 ini mengalami kenaikan dan penurunan. Untuk itu, sejak tahun 2019, ia memiliki ide dengan mendirikan greenhouse. Hal ini menurutnya dirasa sangat aman dari serangan hama tanaman dan bisa digunakan untuk menanam sepanjang waktu tanpa mengenal musim hujan dan panas.
Selain menekuni dunia pertanian, Benu juga aktif memberikan pemahaman kepada petani-petani muda, melalui pembinaan rumah tani, sehingga petani muda saat ini tidak kekurangan ide dan gagasan bagaimana mengatasi hama tanaman. “inovasi membuat greenhouse, ini membantu dan mempermudah pengeluaran petani dalam biaya, karena hanya cukup menggunakan tanah dengan pupuk hidroponik AB Mix, sehingga akan lebih hemat dan meminimalisir pengeluaran petani” terangnya.
Ia mengaku banyak terinpirasi dari perkataan KH Hasyim Asy’ari tentang petani, bahwa “petani itulah penolong negri”. Menurutnya, kata-kata ini menjadi magnet dan penggerak tersendiri untuk menseriusi bidang yang sekarang ia tekuni ini. Tak ayal, ia banyak berinovasi untuk memaksimalkan usahnya sebagai seorang petani, misalnya dengan bereksperimen meracik nutri tanaman, mensetting teknik irigasi, membuat inovasi media tanam dan sebagainya. Baginya, melalui pesan mbah Hasyim ini, ia ingin mengajak generasi muda khususnya pemuda NU untuk mau terjun langsung ke dunia pertanian.
“Hari ini dunia pertanian butuh generasi muda untuk berani melakukan inovasi” ujarnya.
Ia berharap bahwa walaupun saat ini generasi muda NU sudah banyak mengisi di pos-pos penting, baik di pemerintahan, pendidikan dan kebudayaan. Akan tetapi masih sedikit pemuda NU yang terlibat aktif dan menekuni dunia pertanian.
“Jika kita bisa membaca peta pergerakkan dunia, dunia pertanian ini kedepannya sangat menarik dan akan menjadi penopang negara” pungkasnya. (red)