nulamongan.or.id, Turi, Seiring dengan menurunnya level penyebaran Virus Corona, masyarakat mulai melakukan geliat kegiatan yang selama ini tidak bisa dilakukan. Acara yang selama ini melarang kegiatan berkerumun, lambat laun bergeser ke arah kenormalan baru. Keadaan yang menggembirakan ini tak disia-siakan oleh para kiai-kiai yang sudah “kangen” untuk bermajelis bersama merumuskan keprihatinan umat.
Pada hari Sabtu, (18/9) bertempat di Kantor NU kecamatan Turi, para jajaran rois syuriah berkumpul untuk membahas dan berkonsolidasi menggerakkan kembali roda organisasi yang selama satu tahun cenderung vakum. Dengan mengundang pengurus PBNU, KH Mun’im DZ, para Kiai dibekali tentang wawasan keorganisasian dan isu-isu strategis.
Acara yang dipandu oleh Katib PCNU Lamongan, Gus Syahrul, digelar dengan suasana santai namun tetap memperhatikan protokol kesehatan. Dalam kesempatan tersebut, Kiai Mun’im berpesan agar para kiai lebih memikirkan kembali peta gerakan dan aliran keislaman disekitar masyarakat.
“mereka walaupun kecil, namun infiltrasinya cukup masif, hal ini karena banyak sokongan dari kepentingan luar” paparnya.
Selain bicara soal radikalisme, Kiai Mun’im juga membekali para Kiai dengan wawasan tentang kebangsaan, kesejarahan, peta geopolitik nasional dan lain-lain.
Acara yang digelar oleh jajaran rois syuriah PCNU Lamongan ini, juga membincang tentang simpul-simpul radikalisme yang ada di kabupaten Lamongan. Pada session ini, dipandu oleh Dr. Fathurrahman, Nur Salim dan Eka Wahyudi. (red)