
Dengan mengusung tema “Mengetuk Pintu Langit, NU Bersatu untuk Indonesia Maju” PCNU Lamongan dan Babat menggelar kegiatan bersama yang dikemas dengan istigotsah kubro. Dihadiri oleh ribuan jamaah, dan beberapa tokoh penting, acara ini sukses diselenggarakan tanpa kendala berarti.
Dalam sambutannya, Dr. Supandi. Ketua PCNU Lamongan mengawali pidatonya dengan mengutip pernyataan seorang intelegen bahwa dari kelahirannya sampai hari ini NU selalu dijadikan sebagai sasaran fitnah dan ingin dihabisi keberadaannya. Bahkan menurutnya, pernah terjadi dalam sebuah masa pergerakan dakwah NU diawasi dan dikontrol oleh negara, tepatnya saat era Orde Baru.
“Jika bukan didirikan oleh para auliya’ dan ulama, pasti NU sebagai organisasi akan hancur” tegasnya
Selanjutnya, ia menceritakan sekilas kondisi ironi di berbagai negara, bahwa wilayah-wilayah mayoritas islam justru porak poranda dilanda konflik antar saudara, bahkan sesama islam. Menurutnya, ini karena tidak ada organisasi seperti NU yang mampu menyandingkan dengan harmonis antara keislaman dan kenegaraan. Pesannya, warga NU harus menjadi warga negara yang baik.
Ia menambahkan bahwa Indonesia tidak bisa diporak porandakan sebagaimana negara-negara di Timur Tengah, karena masih ada NU yang menjaga keutuhan NKRI.
“Selama NU masih ada, Indonesia tak akan bisa dihabisi” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, bahwa acara istigotsah kubro dimulai pada pukul 13.00 sampai 16.30. Dengan dihadiri oleh tokoh-tokoh penting seperti Prof. Dr Said Agil Siraj (Ketum PBNU), Nusron Wahid, Yeni Wahid, Fadeli (Bupati Lamongan) beserta jajarannya, kegiatan ini berjalan dengan penuh khidmat dan kekhusyu’an. (Ek)