nulamongan.or.id, Lamongan– Nahdlatul Ulama dengan massa yang besar selama ini menjadi daya tarik tersendiri bagi partai politik. Selain itu, NU juga dipandang jamak memberikan sikap dan pandangan-pandangan politik yang cenderung akomodatif non konfrontatif. Apalagi sikap NU lazim didasari pada khazanah pemikiran islam. Hal inilah yang seakan menjadi daya tarik Partai Gerinda untuk sowan ke Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Lamongan (24/9)
Beberapa pengurus gerindra serta anggota dewan dari partai berlambang kepala garuda itu, bertemu dengan jajaran pengurus inti PCNU Lamongan. Pada delegasi partai ini, kemudian diterima di ruang kantor PCNU Lamongan.
Dalam suasana penuh keakraban dan kehangatan, Drs. H. Tsalis Fahmi selaku ketua DPC Gerindra memperkenalkan satu persatu pengurus DPC. Dalam keterangannnya di hadapan para Kiai, Tsalis menyatakan bahwa maksud dan tujuannya datang ke PCNU Lamongan tak lain untuk silaturahmi sekaligus menyatakan bahwa dari ranting sampai DPC pengurus Gerindra adalah kader-kader NU.
“menjelang pemilu, kami selalu berkoordinasi dan berkomunikasi serta meminta arahan dari PCNU” ungkapnya
Pernyataan ini, dipertegas oleh H. Srinoto selaku ketua fraksi Gerindra, yang didampingi oleh Imam Fadlli (Sekretaris Fraksi) dan anggota fraksi (Hartono serta Ansori) yang menyatakan bahwa kadernya yang menjadi anggota dewan harus selalu berkoordinasi dengan PCNU.
Pertemuan ini, juga sekaligus menyinggung terkait agenda politik kabupaten Lamongan 2020 mendatang, yaitu momentum pemilihan kepala daerah. Dalam konteks ini, ketua PCNU Lamongan menegaskan bahwa sampai sekarang belum memutuskan calon yang didukung dalam pilkada besok, karena akan dikaji secara mendalam dengan mempertimbangkan kemaslahatan umum melalui lajnah siyasah.
“hasil kajian kami, tentu juga akan kami sowankan ke Pengurus Wilayah NU Jawa Timur, yang disana juga akan dikaji ulang” terang Dr. Supandi Awaludin selaku Ketua PCNU Lamongan
Ia juga menyatakan bahwa PCNU Lamongan memiliki pandangan dan sikap politik yang lebih pada politik kebangsaan, karena menurutnya NU juga memiliki pedoman politik yang jelas. Dan pedoman itu, menjadi standar sikap politik oleh warga NU.
“NU adalah organisasi sosial keagamaan, maka NU berkewajiban mengayomi semua” pungkasnya