nulamongan.or.id, Lamongan – Kabupaten Lamongan merupakan daerah di Jawa Timur yang terbilang cukup banyak kasus Corona. Dilansir dari Dinas Kesehatan Lamongan, di kota soto terdapat 33.901 orang dengan resiko (ODR), 337 orang tanpa gejala (OTG), orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 259, pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 108 orang. Adapun yang terkonfirmasi positif sebanyak 26 orang yang 4 diantaranya sudah dinyatakan sembuh. Dari data statistik tersebut, Lamongan menempati posisi terbanyak ketiga di Jawa Timur dalam hal Pandemi Corona.
Menyadari hal itu, PCNU Lamongan bergerak secara serentak dengan membentuk tim Satgas Covid-19. Hari ini, sabtu (18/04) di kantor PCNU, tim Satgas Covid-19 melakukan rapat evaluasi dan konsolidasi gerakan agar lebih massif.
Hj. Umaiyah selaku ketua Satgas menegaskan bahwa Tim ini tidak bisa diatasnamakan lembaga tertentu saja, misalnya LPBI dan LKKNU saja, namun menerutnya harus atas nama PCNU Lamongan.
“Kita organisasi sosial, sehingga bukan mengobati. Tapi apa yang terjadi dengan jama’ah dan jam’iyah, kita harus bertanggungjawab. Mari bergerak bersama“. ujarnya
Hj. Umaiyah juga melaporkan bahwa pihaknya berhasil menghimpun sebanyak Rp. 33.800.000 sumbangan dari masyarakat. Dana yang terhimpun dibelikan antara lain: alat semprot disinfektan, 1 MWC 3 galon (80 liter disinfektan siap semprot), pembelian kurang lebih 2000-an masker, sabun untuk cuci tangan dan alkohol.
Sementara itu, Dr. H. Supandi selaku ketua PCNU Lamongan menyatakan bahwa nahdliyin merupakan aswaja, sehingga tidak hanya diminta untuk pasrah, tapi harus berbuat, berikhtiar.
“Karena Lamongan paling banyak adalah warga NU, maka kita harus berbuat, bukan dalam rangka menantang takdir, tapi kita membuat kemaslahatan kepada untuk jama’ah” tegasnya.
Rapat ini dihadiri oleh pengurus lembaga dan badan otonom di lingkungan Nahdlatul Ulama. Adapun orientasi rapat ini, ditargetkan pada tiga hal: edukasi, distribusi dan advokasi.