nulamongan.or.id., Paciran-Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Paciran melalui unit MA NU Mazro’atul Ulum, Jawa Timur menggelar acara Laporan Pertanggungjawaban (Lpj) dan reformasi atau pemilihan ketua pengurus PK (Pimpinan Komisariat) IPNU IPPNU berbasis android.
“Salah satu visi saya untuk mengembangkan Madrasah ini adalah dengan menjadikan Madrasah Aliyah ini sebagai madrasah yang berkemajuan. Salah satunya caranya saya tuangkan dalam konsep acara LPj dan reformasi atau pemilihan ketua tahun ini, yakni pemilihan berbasis android,” Ujar Kepala Madrasah MA NU Mazro’atul Ulum Paciran Yahya Nur Kholis di Aula Madrasah, Selasa (15/10/2019).
Sudah sewajarnya acara laporan pertanggungjawaban dan reformasi atau pemilihan ketua PK IPNU IPPNU dilaksanakan 1 tahun sekali. Acara ini memiliki AD ART yang sudah tercantum dalam buku RANTARTIB sidang LPJ yang sudah sejak dulu dipakai atau diterapkan sebagai struktur dan konsep acara. Namun ada yang berbeda dalam acara reformasi atau pemilihan ketua PK tahun ini. Pada acara pemilihan ketua PK tahun-tahun sebelumnya, media yang digunakan untuk memperoleh suara masih menggunakan media kertas dan cara perhitungan pun masih manual. Berbeda dengan tahun ini, penyaluran hak suara dalam acara pemilihan ketua PK IPNU IPPNU sudah menggunakan media yang berbasis android.
Acara yang digelar di Aula MA NU Mazro’atul Ulum Paciran, Lamongan, Jawa Timur pada tanggal 15 Oktober 2019 ini diikuti oleh siswa-siswi MA NU Mazro’atul Ulum Paciran dengan ketentuan tiap siswa harus memegang satu smartphone guna menyalurkan hak suaranya yang difasilitasi melalui sebuah link.
Untuk menghindari kesalahan, link sengaja sudah diprogram sedemikian rupa sehingga hanya mampu bekerja sekali pakai. Artinya link akan terblokir Jika seseorang telah mengirim data yang telah terisi (tidak bisa digunakan dua kali). Link juga dilengkapi dengan kode unik berupa nomor urut untuk mengidentifikasi banyaknya siswa yang golput.
Namun terdapat kekurangan terhadap media pemilihan ketua PK IPNU IPPNU tahun ini. Siswa yang tidak memiliki akun google dalam smartphonenya tidak akan bisa mengakses link secara langsung. Sehingga dibutuhkan jalan keluar yakni meminjam smartphone kepada teman antar jenis. Sebab dalam acara ini anggota IPNU memilih ketua IPNU dan anggota IPPNU memilih ketua IPPNU.
Seluruh siswa sangat aktif dan antusias dalam acara tahunan kali ini. Selain karena ada hal baru yang dianggap menarik untuk dicoba, siswa juga merasa tidak terbebani dengan acara yang sangat meminimalisasikan waktu.
Sesuai dengan sambutan yang disampaikan oleh Sekretaris Pengurus BP3MNU Mazra’atul Ulum Paciran dan sekaligus Wakil Sekretaris MWC NU Paciran, “Jadi Pelajar NU memanglah harus senantiasa 3B, Belajar, Berjuang, Bertaqwa. Artinya aktif belajar bukan hanya di dalam kelas, berjuang memperjuangkan amalan dan mengurus organisasi NU juga senantiasa bertakwa kepada Allah yang Maha Esa,” Ujar Ahmad Farid,(15/10/2019).
Dalam acara pemilihan ketua PK IPNU IPPNU 2019 ini terdapat 3 pasang kandidat ketua PK IPNU IPPNU dengan hasil persentase perolehan suara 17,4% untuk kandidat ketua IPNU nomor urut 01 atas nama Muhammad Lathiful Affandi, 60,9% untuk kandidat ketua IPNU nomor urut 02 atas nama Ahmad Wailadun Nazri dan 21,7% untuk kandidat ketua IPNU nomor urut 03 atas nama Yuyung Aji Susanto. Serta 6% untuk kandidat ketua IPPNU nomor urut 01 atas nama Aimmatul Ulyah , 51,5% untuk kandidat ketua IPPNU nomor urut 02 atas nama Nurrohmatillah Al-Maulidah juga 42,5% untuk kandidat IPPNU nomor urut 03 atas nama Diah Silviana.
Pemilihan media pemilihan berbasis android ini dilakukan bukan tanpa alasan. Selain untuk meminimalisasi gaptek di kalangan remaja, upaya ini juga dilaksanakan dalam rangka melestarikan sumber daya alam yakni meminimalisasi penggunaan kertas dari kayu.(*)